Pages

Jumat, 22 Juni 2012

The Unlucky

Kaselian, sambil menunggu babak perempat final pertama antara Rep.Ceko vs Portugal, redaksi Kasela menyiapkan sebuah catatan ringan mengenai pemain-pemain yang bersinar pada Euro 2012 ini namun timnya tidak mampu lolos ke babak berikutnya. Beberapa pemain yang diambil dari setiap Grup ini kami juluki "The Unlucky" atau "Yang tidak beruntung". Silahkan menikmati.


Grup A
Polandia:  Jakub Błaszczykowski


Pemain Borussia Dortmund ini memang memiliki permainan yagn bagus dalam Euro kali ini. Meskipun tidak berhasil membawa Polandia lolos dari Grup A, peran Błaszczykowski dalam memimpin Polandia sebagai kapten dan penyuplai bola ke lini depan, sangatlah besar. Pemain sayap kanan ini memang memiliki daya juang yang baik sebagai seorangan gelandang. Kontribusinya bagi Polandia dalam Euro kali ini adalah catatan satu gol, ketika melawan Rusia dan sekaligus menjadi Man of the Match pada laga itu. Golnya itu sangat krusia karena mengembalikan bentuk permainan dan juga membakar semangat rekan-rekan lainnya. Meskipun berakhir imbang, permainan Błaszczykowski pada laga itu sangat gemilang. Ia juga memberi asisst cantik pada laga Poland versus Yunani yang pada akhirny berbuah gol yang diselesaikan oleh Lewandowski.
Rusia: Alan Dzagoev

 

Gelandang serang Rusia ini merupakan pemain dengan rekor sempurna. Dalam tiga laga yang ia jalani, ia telah mencetak tiga gol. Namun, sayang Rusia gagal ke babak selanjutnya karena kalah dari Yunani di laga terakhir. Pemain CSKA Moskva ini merupakan pemain dengan pergerakan yang cair, sulit ditebak lawan dan pitntar dalam memanfaatkan peluang dengan beragam cara.  Alan Dazgoev juga tercatat dalam tiga besar pemain dengan rating bagus di Castrol Edge Index UEFA.com dengan nilai 9,53.

Grup B
Belanda : Van der Vaart

 

Meskipun posisinya jarang mengisi Starting XI, peran Van der Vaart sebetulnya lebih berpengaruh bagi lini tengah Belanda. Permainan Robben dan Sneijder yang tidak menyatu layaknya pad Piala Dunia 2010, berimbas kurangnya harmonisasi serangan Belanda. Van Persie pun menjadi minim akan supply bola. Van der Vaart bermain selama 153 menit di tiga laga yang ia jalani. Ia sering bermain pada babak kedua menggantikan Afelaay. Namun, perannya di lini tengah mampu memberikan jembatan kepada Robben dan Sneijder sehingga harmonisasi serangan Belanda menjadi hidup. Ia juga telah memberikan kontribusinya yang bagus pada laga terakhir, ketika melawan Portugal. Ia juga membantu Belanda membalas gol ke gawang Jerman, meski Belanda tetap kalah di akhir laga.

Denmark : Nicklas Bendtner




Pemain Arsenal ini memang memiliki peran yang jauh lebih penting dibandingkan dua pemain bintang lainnya di Denmark, Eriksen dan Khron-Dehli. Bendtner yang memiliki postur badan menjulang, telah bermain selama 270 menit di tiga laga terakhirnya. Sudah dua gol dari lima percobaan tendangan ke gawang dan satu assist yang ia sumbang untuk Denmark. Bendtner pun mendapatkan rating yang sangat baik dalam Castrol Edge Index UEFA.Com. Ia mendapatkan rating 9,32 hampir setara dengan Iniesta. Perannya di lini depan cukup baik dalam memanfaatkan peluang. Contohnya pada dua golnya ketika melawan Portugal cukup membuat Ronaldo dkk gerah. Bermain sebagai striker tunggal memang sulit bagi striker manapun, namun bendner memberikan performa yang sangat baik sebagai striker tunggal.

Grup C
Kroasia: Luka Modric


Luka Modric merupakan bintang yang tersisih pada Euro 2012 kali ini. Permainannya tidak mengecewakan selama tiga pertandingan yang dijalaninya. Meskipun beberapa kali, pergerakannya sangat terbatas akibat penjagaan ekstra dari lawan, Modric merupakan salah stau pemain cerdas di Euro kali ini. Playmaker yang bermain untuk Tottenham Hotspurs ini memilki daya jelajah yang tinggi serta pengatur serangan dan penyeimbang lini tengah Kroasia. Meskipun tidak tercatat sebagai pencetak skor dan Assist dalam Euro kali ini, peran Modric  jauh lebih besar daripada catatan tersebut. Hidupnya lini tengah Korasia adalah berkat perannya yang bisa membaca arah serangan yang harus dibangun Kroasia. Peran Modric bisa dilihat ketika melawan Italia. Ia bermain sangat dominan di lini tengah, jauh lebih agresif dibandingkan playmaker sekelas Andrea Pirlo. Serangan Kroasia begitu lancar, namun sayang pertahanan Italia yang begitu tangguh sulit ditembus.

Rep. Irlandia: Sean St Ledger

 

Dibandingkan denga tim-tim yang tersingkir, Irlandia merupakan tim yan paling menyedihkan. Label pertahanan terburuk Irlandia menjadi bahan perbincangan banyak media. Lini belakang yang kurang solid memang menjadi masalah yang sangat vital bagi sebuah tim. Sean St ledger memiliki rating yang lebih baik dibandingkan reka-rekan setimnya. Dalam Castrol Edge Index UEFA.com, ia menduduki posisi pertama dibandingkan rekan-rekannya. Ia mendapatkan rating 7,51 diatas Robbie keane, Dunne dan kapten Duff. Dari tiga laga yang ia jalani, St Ledger telah menyumbang satu gol untuk Irlandia ketika melawan Kroasia, meskipun pada akhir laga Irlandia harus menerima kenyataan kalah telak, 1-3. Pemain Leicseter City ini memang memiliki beban yang sangat berat dalam mengatur lini pertahanan Irlandia.

Grup D
Swedia: Olof Mellberg

 

Mungkin banyak yang menyebut bahwa bintang Swedia adalah Ibrahimovic. Namun, dari data statistik, Olof Mellberg, pemain Olimpiakos, memiliki rating yang sedikit diatas dari Ibra. Bermain sebagai bek sentral sekaligus Kapten Swedia, Mellberg memiliki disiplin yang tinggi. Model permainan yang keras dan ketat, membuat beberapa tim seperti Prancis kesulitan untuk melakukan duel melawan Mellberg. Usianya yang tidak muda, 34, bukan merupakan kekuarangan bagi Swedia. Justru pengalaman akan pertandingan Internasional, mejnadikan poin plus lini pertahanan Swedia. Kunci lini belakang Swedia ini juga telah mencetak satu gol dan satu assist ketika melawan Inggris. Golnya begitu penting bagi Swedia, ditambah ia juga menjadi Man of the Match pada laga melawan Inggris. 



















Ukraina: Andriy Shevchenko

Sheva, meskipun usianya tidak lagi muda, namun semangatnya masih sangat membara. Dari 121 menit yang ia jalani, atau 3 pertandingan yang telah ia jalani, Sheva telah mencetak dua gol untuk Ukraina dari empat tendangannya yang mengarah ke gawang. Bahkan, dua gol tersebut adalah gol yang sangat krusial karena berhasil membenamkan Swedia di awal laga Euro. Sheva pun menjadi Man of the Match di laga tersebut. Di laga terakhirnya, melawan Prancis, ia hanya bermain di babak kedua dikarenakan mengalami cedera ringan. Sheca merupakan pemain penting Ukraina, ia juga merupakan kapten tim sehingga pengaruhnya terhadap tim sangat besar. (Irv)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar