Pages

Selasa, 12 Juni 2012

Review Matchday 1 Grup D



Prancis vs Inggris : Adu strategi.

Prancis XI : Lloris (c) ; Evra, Mexès, Rami, Debuchy ; Diarra, Malouda (Martin), Cabaye (Ben Arfa); Ribéry, Nasri, Benzema.

Inggris XI : Hart; Johnson, Terry, Lescott, Cole; Milner, Gerrard (c), Parker (Henderson), Oxlade-Chamberlain (Defoe); Young, Welbeck (Walcott).

Partai pembukaan grup D mencatatkan hasil imbang kala dua kekuatan besar Eropa bertemu, Prancis ditahan imbang oleh Inggris dengan skor 1-1. Setelah dihantam badai cidera para pemain kuncinya ditambah absennya striker utama Wayne Rooney, Inggris mengejutkan stadion Donbass Arena,Donetsk, saat sebuah tendangan bebas dari Gerrard menemui sundulan Joleon Lescott yang masuk menghujam gawang Prancis pada menit ke 30, skor 1-0 untuk Inggris.

Bagai tersengat listrik, Prancis bangkit dan melancarkan serangan ke daerah pertahanan Inggris, hingga akhirnya gelandang tengah Samir Nasri mencetak gol melalui sebuah tendangan keras dari luar kotak penalti tanpa dapat dihalau oleh kiper Joe Hart, di menit ke 39. Skor pun kembali imbang, 1-1.

Setelah turun minum permainan tidak berkembang lebih memilih untuk bermain aman dan bertahan di daerahnya sendiri. Hal ini sungguh mengejutkan melihat materi pemain-pemain Inggris seperti Gerrard, Milner, Chamberlain, Young yang ‘rela’ untuk turun sampai garis pertahanan. Setiap pemain Prancis mencoba membangun serangan, seluruh pemain Inggris turun sampai daerah pertahanan dan hanya menyisakan 1-2 pemain di lini depan. Hal ini terbukti efektif untuk meredam agresifitas pemain Prancis. Pemain-pemain dengan skill dan kecepatan tinggi semisal Ribery, Nasri dan Benzema seringkali bingung saat mencoba membongkar pertahanan Inggris yang sangat rapat. Alhasil permainan pun cenderung menjadi membosankan, Prancis yang tidak mampu membongkar pertahanan lawan, dipadu dengan Inggris yang tidak ingin keluar dari zona pertahanannya.

Menarik melihat bagaimana Benzema yang bermain lebih melebar dan sering menjemput bola demi membuka ruang kepada rekan-rekannya, kemudian  pergerakan Ribery yang sering berpindah sisi, hingga penetrasi yang dilakukan oleh duo bek sayap Debuchy – Evra, serta Yohan Cabaye dan Malouda ternyata membuat Prancis tidak mampu berbuat banyak. Kesulitan melewati lini belakang Inggris, pasukan Prancis pun pada akhirnya ‘hanya’ mencoba untuk melakukan tembakan-tembakan jarak jauh dari luar kotak penalti yang beberapa diantaranya cukup membahayakan. Hal ini bisa dilihat dari jumlah total tembakan ke gawang Prancis yang berjumlah 19 (4 diantaranya tidak menemui sasaran) berbanding 3 tembakan milik Inggris (2 diantaranya tidak menemui sasaran).

Kengototan Inggris untuk bertahan membawa hasil, satu poin berhasil mereka bawa pulang. Roy Hodgson paska pertandingan mengatakan puas dengan penampilan tim serta hasil seri yang didapat. Dari hasil kepuasan penonton, tentu partai ini cukup membosankan, akan tetapi apabila kita melihat bagaimana adu strategi didalamnya, partai ini sebenarnya cukup asyik untuk dinikmati. (G.A.S)




Ukraina vs Swedia : Aksi Shevchenko permalukan Swedia

Bermain dengan formasi 4-4-2 Diamond dengan mengandalkan duet Shevchenko-Voronin, ditambah dengan hadirnya Tymoshchuk sebagai gelandang jangkar membuat tim Ukraina yakin bisa memberikan kejutan kepada Swedia. Menjadi tuan rumah juga menjadi keunggulan tersendiri bagi Ukraina. Kemenangan 2-1 yang didapat bukanlah sebuah kemenangan biasa karena dua gol Ukraina tercipta tiga menit setelah Ibrahimovic merobek jala Pyatov. Usaha membalikan keadaan tim Ukraina itulah yang menjadi modal untuk pertandinga kedepan. Selain itu kemenangan ini juga menjadi kado bagi publik tuan rumah setelah banyaknya demonstrasi yang terjadi di Ukraina.

Babak pertama tidak disia-siakan oleh Ukraina. Tampil sebagai tuan rumah, Ukriana langsung menekan pertahanan Swedia hingga 15 menit pertama. Swedia pun kesulitan untuk membentuk permainan menyerangnya. Memakai formasi 4-2-3-1, Erik Hamren memang berharap banyak kepada Ibrahimovic yang dipatok sebagai penyerang lubang dan kreator serangan. SementaraRosenberg berada di garis terdepan, Larrson dan Toivonen bertugas menyisir serangan dari sayap. Kemudian duet Kallstrom-Elm di tengah lapangan tampaknya masih kurang bisa mengimbangi permainan tiga gelandang Ukraina, Yarmolenko, Nazarenko dan Konoplyanka. Sempat mendapatkan dua peluang emas melalui Shevchenko dan Voronin kedudukan di babak pertama hanya imbang, 0-0. Ukraina menguasai pertandingan dengan 57% berbanding 43% milik Swedia.

Babak kedua dimulai dengan permainan Swedia yang mulai terbentuk dalam membangun serangan. Swedia pun akhirnya berhasil merobek jala Pyatpv lewat tendangan Ibrahimovic memanfaatkan umpan datar Kallstrom. Tidak lama berselang, umpan silang Andriy Yarmolenko pada menit 55 berhasil dimanfaatkan oleh Shevchenko lewat sundulannya. Gol ini menjadi suntikan semangat untuk membalikan keadaaan. Pada menit 62, Shevchenko kembali menunjukkan kepahlawanannya melalui sundulannya menyambut tendangan penjuru.

Ketidakmampuan lini tengah Swedia dalam mengimbangi Ukraina membuat tim ini mudah sekali kehilangan ball possession. Usaha dengan memasukan gelandang sayap Wilhemson dan penyerang Elmander tidak cukup membantu dalam mendobrak pertahanan Ukraina. Dengan hasil ini, Ukraina memuncaki Grup D. (Irv)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar