Pages

Selasa, 19 Juni 2012

Review Matchday 3 Grup C



Kroasia 0 – 1 Spanyol : Klimaks!

Laga Kroasia versus Spanyol ternyata tidak hanya memberikan pengaruh kepada kedua tim, namun juga memegang kunci nasib tim lain, yakni Italia. Spanyol dengan raihan poin lima memang masih harus waspada terhadap Kroasia dan Italia yang sama-sama ingin meraih kemenangan pada laga terakhir. Namun, melihat skor akhir 0-1 untuk kemenangan Spanyol ditambah berita dari Poznan bahwa Italia meraih kemenangan krusial, 2-0, tim Kroasia nampaknya harus menutup harapan untuk bisa lolos ke babak 16 besar.

Bermain dengan pola 4-2-3-1, Kroasia memang sangat mengandalkan lima gelandangnya di lini tengah guna mengimbangi pola permainan bola pendek Spanyol. Raktic dan Vukojevic menjadi buffer lini tengah Kroasia yang memang banyak membangun serangan dari playmakernya, Luka Modric. Meskipun, Spanyol lebih banyak menguasai bola, lini tengah Kroasia bisa dibilang cukup hidup dalam mengalirkan serangan-serangan mendadak. Lini belakang Kroasia pun sangat baik dalam menahan gempuran dan tekanan yang dibangun oleh Xavi, Iniesta dan Silva. Sehingga penguasaan bola Spanyol selalu mendapatkan jalan buntu dalam melakukan penetrasi ke dalam jantung pertahanan Kroasia yang dibentengi oleh Corluka dkk. Babak pertama pun hanya menyajikan peluang dari David Silva dan Spanyol memang kurang mendapatkan ruang untuk masuk ke dalam kotak penalti lawan. Babak pertama berakhir imbang 0-0.

Jelang turun minum, Kroasia memasukan tiga pemain berkarakter menyerang secara bertahap, Jelavic, Eduardo da Silva dna Perisic. Bilic memang memanfaatkan momen half-time untuk bisa membalikan dominasi serangan. Namun, permainan Spanyol dengan bola-bola pendeknya lebih mendominasi pertandingan dari awal hingga babak pertama. Secara keseluruhan, Spanyol menguasai bola sebesar 64% , sedangkan Kroasia hanya sebesar 36%. Kroasia memang lebih banyak melakukan serangan balik cepat lewat passing Modric ke sisi lapangan. Melihat anak asuhnya mengalami kebuntuan, Del Bosque melakukan pergantian pemain. Navas masuik menggantikan Torres, Fabregas masuk menggantikan Silva. Masuknya tenaga baru ternyata memang cukup berhasil merubah warna serangan Spanyol. Pada menity ke-88, akhirny aJesus Navas menjadi pembeda skor Kroasia versus Spanyol. Iniesta yang lepas dari jebakan offside memberikan umpan kepada Navas yang akhirnya mengkonversi umpan tersebut menjadi gol. 0-1 untuk Spanyol hingga akhirnya babak usai. Laga ini juga menjadikan Spanyol keluar sebagi pimpinan grup C dan Italia yang menang dengan skor 2-0 atas Rep. Irlandia, berada di posisi runner-up. Kroasia pun harus puas dengan hasil yang diraih pada dini hari tadi. Setidaknya Kroasia telah menunjukan permainan yang lebih baik di tiap partai yang dijalaninya. Luka Modric pantas dijadikan sebagai salah satu playmaker terbaik di Euro 2012, meskipun timnya tidak lolos fase grup. (Irv)



Italia vs Irlandia : Pantas!

Bermain di Municipal Stadium Poznan, Italia menghadapi Irlandia dengan sebuah fokus dikepala, yaitu memenangkan pertandingan. Maklum, Italia membutuhkan kemenangan untuk lolos ke babak perempat final. Sejak menit awal Italia tampil menekan dan terus mengurung pertahanan Irlandia yang malam itu lebih memilih untuk tampil ultra defensif dengan menempatkan pemain-pemainnya dilini pertahanan sekaligus menjaga rapatnya jarak antar lini. Hal ini membuat Italia kesulitan membongkar pertahanan Irlandia yang digalang oleh bek klub Aston Villa, Richard Dunne. Keempat gelandang Irlandia yang dikomandoi oleh Keith Andrews pun tampil defensif membantu melindungi pertahanan. Alhasil bola lebih banyak bergulir di tengah karena setiap serangan Italia selalu mentok. Irlandia sementara itu tetap bermain rapat dan mengandalkan serangan balik yang cepat. Beberapa peluang di menit-menit awal didapatkan oleh Robbie Keane dan Kevin Doyle akan tetapi belum mampu dimaksimalkan.

Berawal dari sebuah tendangan sudut yang diambil oleh Andrea Pirlo, bola yang disambut oleh tandukan kepala Antonio Cassano sempat ditepis oleh Shay Given akan tetapi tepisannya masuk melewati garis gawang, Damien Duff yang berdiri di garis gawang sempat mencoba menyapu bola tersebut, namun bola yang telah melewati garis tersebut dinyatakan masuk oleh wasit. Dalam tayangan ulang pun terlihat bahwa bola sudah beberapa centi melewati garis gawang. 1-0 untuk Italia oleh gol Cassano. Sampai babak pertama usai, kedudukan tidak berubah.

Di babak kedua, Irlandia mencoba keluar menyerang dan beberapa kali melakukan tembakan langsung ke arah gawang, namun semuanya dapat dimentahkan oleh Buffon dan pertahanan Italia yang tampil cukup solid. Sampai menit ke 90, perjuangan Irlandia pun dihentikan oleh sebuah tendangan salto dari Mario Balotelli yang masuk menggantikan Toto di Natale. Lagi-lagi berawal dari sebuah tendangan sudut Andrea Pirlo, Balotelli yang dikawal dengan ketat oleh John O’Shea tak mampu dihentikan dan berhasil memasukkan bola ke gawang sekaligus merubah kedudukan menjadi 2-0 untuk Italia. Hasil ini pun kembali dirayakan oleh kubu Italia beserta para fansnya, begitu mendengar bahwa hasil akhir Spanyol vs Kroasia adalah kemenangan 1-0 untuk Spanyol. Sepanjang permainan, Italia mampu melakukan 430 operan bersih dari total 505 operan, sedangkan Irlandia hanya melakuan 160 operan bersih dari total 228 operan. 26 tendangan ke gawang milik Italia pun menjadi bukti dominasi Gli Azzuri jika dibandingkan dengan total 9 tendangan ke gawang milik Irlandia. Italia pun lolos sebagai runner up Grup C menemani Spanyol yang menduduki peringkat pertama. Dengan permainan dan determinasi yang ditujukan pemain Italia tadi malam, Italia pantas lolos. (G.A.S)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar