Kroasia 0 – 1 Spanyol : Klimaks!
Laga Kroasia
versus Spanyol ternyata tidak hanya memberikan pengaruh kepada kedua tim, namun
juga memegang kunci nasib tim lain, yakni Italia. Spanyol dengan raihan poin
lima memang masih harus waspada terhadap Kroasia dan Italia yang sama-sama
ingin meraih kemenangan pada laga terakhir. Namun, melihat skor akhir 0-1 untuk
kemenangan Spanyol ditambah berita dari Poznan bahwa Italia meraih kemenangan
krusial, 2-0, tim Kroasia nampaknya harus menutup harapan untuk bisa lolos ke
babak 16 besar.
Bermain
dengan pola 4-2-3-1, Kroasia memang sangat mengandalkan lima gelandangnya di
lini tengah guna mengimbangi pola permainan bola pendek Spanyol. Raktic dan
Vukojevic menjadi buffer lini tengah Kroasia yang memang banyak membangun
serangan dari playmakernya, Luka Modric. Meskipun, Spanyol lebih banyak
menguasai bola, lini tengah Kroasia bisa dibilang cukup hidup dalam mengalirkan
serangan-serangan mendadak. Lini belakang Kroasia pun sangat baik dalam menahan
gempuran dan tekanan yang dibangun oleh Xavi, Iniesta dan Silva. Sehingga
penguasaan bola Spanyol selalu mendapatkan jalan buntu dalam melakukan
penetrasi ke dalam jantung pertahanan Kroasia yang dibentengi oleh Corluka dkk.
Babak pertama pun hanya menyajikan peluang dari David Silva dan Spanyol memang
kurang mendapatkan ruang untuk masuk ke dalam kotak penalti lawan. Babak
pertama berakhir imbang 0-0.
Jelang
turun minum, Kroasia memasukan tiga pemain berkarakter menyerang secara
bertahap, Jelavic, Eduardo da Silva dna Perisic. Bilic memang memanfaatkan
momen half-time untuk bisa membalikan
dominasi serangan. Namun, permainan Spanyol dengan bola-bola pendeknya lebih
mendominasi pertandingan dari awal hingga babak pertama. Secara keseluruhan,
Spanyol menguasai bola sebesar 64% , sedangkan Kroasia hanya sebesar 36%.
Kroasia memang lebih banyak melakukan serangan balik cepat lewat passing Modric ke sisi lapangan. Melihat
anak asuhnya mengalami kebuntuan, Del Bosque melakukan pergantian pemain. Navas
masuik menggantikan Torres, Fabregas masuk menggantikan Silva. Masuknya tenaga
baru ternyata memang cukup berhasil merubah warna serangan Spanyol. Pada menity
ke-88, akhirny aJesus Navas menjadi pembeda skor Kroasia versus Spanyol.
Iniesta yang lepas dari jebakan offside memberikan
umpan kepada Navas yang akhirnya mengkonversi umpan tersebut menjadi gol. 0-1
untuk Spanyol hingga akhirnya babak usai. Laga ini juga menjadikan Spanyol
keluar sebagi pimpinan grup C dan Italia yang menang dengan skor 2-0 atas Rep.
Irlandia, berada di posisi runner-up. Kroasia pun harus puas dengan hasil yang
diraih pada dini hari tadi. Setidaknya Kroasia telah menunjukan permainan yang
lebih baik di tiap partai yang dijalaninya. Luka Modric pantas dijadikan
sebagai salah satu playmaker terbaik
di Euro 2012, meskipun timnya tidak lolos fase grup. (Irv)
Italia
vs Irlandia : Pantas!
Bermain
di Municipal Stadium Poznan, Italia menghadapi Irlandia dengan sebuah fokus
dikepala, yaitu memenangkan pertandingan. Maklum, Italia membutuhkan kemenangan
untuk lolos ke babak perempat final. Sejak menit awal Italia tampil menekan dan
terus mengurung pertahanan Irlandia yang malam itu lebih memilih untuk tampil
ultra defensif dengan menempatkan pemain-pemainnya dilini pertahanan sekaligus
menjaga rapatnya jarak antar lini. Hal ini membuat Italia kesulitan membongkar
pertahanan Irlandia yang digalang oleh bek klub Aston Villa, Richard Dunne.
Keempat gelandang Irlandia yang dikomandoi oleh Keith Andrews pun tampil
defensif membantu melindungi pertahanan. Alhasil bola lebih banyak bergulir di
tengah karena setiap serangan Italia selalu mentok. Irlandia sementara itu
tetap bermain rapat dan mengandalkan serangan balik yang cepat. Beberapa
peluang di menit-menit awal didapatkan oleh Robbie Keane dan Kevin Doyle akan
tetapi belum mampu dimaksimalkan.
Berawal
dari sebuah tendangan sudut yang diambil oleh Andrea Pirlo, bola yang disambut
oleh tandukan kepala Antonio Cassano sempat ditepis oleh Shay Given akan tetapi
tepisannya masuk melewati garis gawang, Damien Duff yang berdiri di garis
gawang sempat mencoba menyapu bola tersebut, namun bola yang telah melewati
garis tersebut dinyatakan masuk oleh wasit. Dalam tayangan ulang pun terlihat
bahwa bola sudah beberapa centi melewati garis gawang. 1-0 untuk Italia oleh
gol Cassano. Sampai babak pertama usai, kedudukan tidak berubah.
Di
babak kedua, Irlandia mencoba keluar menyerang dan beberapa kali melakukan
tembakan langsung ke arah gawang, namun semuanya dapat dimentahkan oleh Buffon
dan pertahanan Italia yang tampil cukup solid. Sampai menit ke 90, perjuangan
Irlandia pun dihentikan oleh sebuah tendangan salto dari Mario Balotelli yang
masuk menggantikan Toto di Natale. Lagi-lagi berawal dari sebuah tendangan
sudut Andrea Pirlo, Balotelli yang dikawal dengan ketat oleh John O’Shea tak mampu
dihentikan dan berhasil memasukkan bola ke gawang sekaligus merubah kedudukan
menjadi 2-0 untuk Italia. Hasil ini pun kembali dirayakan oleh kubu Italia
beserta para fansnya, begitu mendengar bahwa hasil akhir Spanyol vs Kroasia
adalah kemenangan 1-0 untuk Spanyol. Sepanjang permainan, Italia mampu
melakukan 430 operan bersih dari total 505 operan, sedangkan Irlandia hanya
melakuan 160 operan bersih dari total 228 operan. 26 tendangan ke gawang milik
Italia pun menjadi bukti dominasi Gli Azzuri jika dibandingkan dengan total 9
tendangan ke gawang milik Irlandia. Italia pun lolos sebagai runner up Grup C
menemani Spanyol yang menduduki peringkat pertama. Dengan permainan dan
determinasi yang ditujukan pemain Italia tadi malam, Italia pantas lolos. (G.A.S)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar