Pages

Minggu, 24 Juni 2012

Review Quarterfinal 4

Quarter Final

Inggris 2 – 4 Italia

 


Italia, Italia! Akhirnya berhasil memastikan satu tiket semifinal setelelah bertanding hingga babak adu pinalti bersama Inggris. Partai ini merupakan partai paling menegangkan diantara tiga partai quarterfinal lainnya. Inggris telah didominasi oleh Italia sepanjang pertandingan sehingga Inggris kehilangan bentuk permainan yang seharusnya ditampilkan. Italia pun bermain sangat sabar, menjaga tempo permainan agar layaknya penguasa pertandingan.

Susunan pemain Inggris: Hart, Johnson, Cole, Terry, Lescott, Gerrard, Young, Milner (Walcott 61'), Parker, Rooney, Welbeck (Carroll 60').

Susunan pemain Italia: Buffon, Balzaretti, Abate (Maggio 90'), Barzagli, Bonucci, Marchisio, De Rossi (Nocerino 80'), Montolivo, Pirlo, Balotelli, Cassano (Diamanti 78').

Baru bermain beberapa menit, laga sudah bisa dipastikan akan berjalan sengit. Peluang pertama Italia didapat oleh DDR atau De Rossi di menit ke-3. Melepaskan tendangan spekulasi dari kaki kirinyanya, De Rossi hampir mencetak skor apabila tidak membentur tiang gawang Hart. Inggris membalas. Lewat aksi Glen Johnson yang menusuk ke mulut gawang dan kerjasamanya dengan Welbeck dan Parker berbuah kemelut yang disambut dengan tendangan pelan, namun masih dihadang oleh refleks ajaib Buffon. Peluang kedua Inggris datang dari sundulan Rooney yang masih melambung setelah menyambut umpan rendah Glenn Johnson. Italia kemudian berturut-turut mendapatkan peluang melalui Balotelli yang lolos dari kawalan Terry tapi finishing dari striker City ini masih lemah. Sama halnya dengan tendangan Welbeck yang sempat mengancam gawang Buffon, namun masih melebar. Setelah itu, Italia semakin menekan Inggris dan mendapatkan peluang emas dari Baloteli, Cassano dan Montolivo. Hingga babak pertama usai, skor masih imbang 0-0.

Mengawali babak kedua, Inggris berusaha tidak dalam posisi tertekan seperti babak pertama. Alih-alih menguasain pertandingan, Inggiris kewalahan menghadapi serangan Italia. Lagi-lagi Italia tidak berhasil memanfaatkan peluang emas yang didapat lewat De Rossi, Balotelli dan Montolivo. Babak kedua, Inggris hampir pasti lupa rasanya membangun serangan. Italia berhasil mengatur tempo permainan sehingga Inggris mau tak mau harus meladeni gaya bermain Italia. Sabar tapi pasti, Italia nyatanya masih belum bisa merubah skor akhir 0-0, meskipun memasukan amunisi baru seperti Alessandro Diamanti, Nocerrino dan Maggio.

Laga kemudian dilanjutkan dengan babak extratime. Baik Inggris maupun Italia sama-sama sudah terlihat wajah kelelahan. Italia buntu dalam memanfaatkan peluang-peluang emasnya. Italia melakukan tendangan ke gawang sebanyak 26 kali. Sedangkan Inggris yang hilang akan ritme permainan hanya melakukan tendangan sebanyak delapan kali. Inggris benar-benar kehilangan ritme permainan. Memang, permainan Inggris yang memakai pola 4-4-1-1 merupakan permainan dengan pola disiplin, rapih namun baku. Tidak ada sosok playmaker di lini tengah Inggris  membuat serangan yang dibangun The Three Lions hanya berpaku pada aliran bola dari sisi lapangan ke lini depan. Cerdiknya Italia adalah memasang Pirlo sebagai playmaker tepat di atas lini pertahanan. Jadi bola dan permainan bisa diatur oleh Pirlo sebaik mungkin, sesabar mungkin. Hadirnya Montolivo juga menjadi kunci serangan Italia. Posisinya sebagai Trequartista, mampun menjembatani arah bola ke Balotelli dan Cassano. Italia juga bermain begitu tenang, Inggris bisa saja mengancam Italia lewat permainan taktisnya, tapi sayangnya Italia betul-betul tidak memberi peluang Inggris menguasai bola dan permainan. Catatan ball possession Italia pun mencapai 66%, sedangkan Inggris sebesar 34%. Bola dari lini tengah Inggris hampir selalu dipatahkan oleh pressure ketat yang dijalankan Marchisio dan De Rossi. Gerrard dan Parker pun kehilangan momen dalam melihat peluang membangun pola permainan. Setelah hanya bermain imbang dalam babak tambahan, akhirnya duel adu pinalti menjadi penentuan pemenang pertandingan. Kedua pelatih sama-sama memilih pemain yang mempunya keberanian dan mental eksekutor. Balotelli, Pirlo, Nocerrino dan Diamanti berhasil mengecoh Hart. Sedangkan pinalti Montolivo meleset ke luar gawang. Sial bagi Inggris karena dua eksekutornya, Ashley Young dan Ashley Cole gagal mencetak skor. Sedangkan Gerrard dan Rooney sukses dalam duel pinalty. Hasil menyedihkan harus diterima oleh Inggris dengan lapang dada. Meskipun kalah, Inggris setidaknya bisa menandingin Italia hingga babak penalty. Sedangkan Italia sudah ditunggu Jerman di babak semifinal. 

(Irv)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar