Semifinal II
Jerman v Italia
Jerman
akhirnya bertemu lagi dengan Italia dalam satu turnamen besar. Pada tahun 2006,
kedua tim ini pernah bertemu di semifinal World Cup 2006, kala itu Italia
berhasil meredam tim Panser Jerman dengan skor 0-2. Kali ini, Jerman datang
dengan generasi barunya dimana skuad Loew ini penuh dengan pemain muda,
berkualitas dan cukup pengalaman di ajang turnamen besar. Sedangkan Prandelli
siap menghadapi Jerman dengan skuad yang juga muda dan dengan permainan tim
Italia yang jauh berbeda dengan tahun 2006. Alhasil, kedua tim sama-sama datang
dengan skuad yang berbeda dan permaianan tim yang juga berbeda.
Prediksi susunan pemain:
Jerman (4-2-3-1):
Manuel Neuer; Jerome Boateng, Mats Hummels, Holger Badstuber, Philipp Lahm;
Sami Khedira, Bastian Schweinsteiger; Marco Reus, Mesut Oezil, Lukas Podolski;
Miroslav Klose
Italia (4-1-3-2):
Gianluigi Buffon; Ignazio Abate, Andrea Barzagli, Giorgio Chiellini, Federico Balzaretti;
Claudio Marchisio, Andrea Pirlo, Daniele De Rossi; Riccardo Montolivo; Antonio
Cassano, Mario Balotelli
Head to Head
Kondisi
Chiellini yang sudah pulih merupakan kabar baik bagi lini belakang Gli Azzurri. Paduan Abate dan Balzaretti
di sisi lapangan dengan duet Barzagli-Chiellini sepertinya akan mempersulit
gerak pemain Jerman, khususnya Klose, Muller dan Podolski. Duel besar pun
terjadi di lini tengah. Italia dengan pola seperti ketika melawan Inggris
memosisikan Pirlo sebagai playmaker
di belakang rekannya, De Rossi, Marchisio dan Montolivo. Pirlo cs akan bentrok
dengan duet Ozil dan Bastian Schweinsteiger, belum lagi Reus dan Podolski yang
juga berada di sektor sayap Jerman. Sedangkan lini depan Italia memantapkan
duet Cassano-Balotelli sebagai starter. Kedua pemain ini akan berhadapan dengan
Hummels dan Badstuber. Di kubu Jerman, Loew kemungkinan akan menurunkan Klose
melihat permainannya sangat baik pada laga melawan Yunani. Ia juga handal baik
dalam duel udara maupun adu kecepatan. Pemain ini lebih lincah dibandingkan
Gomez sehingga patut mendapat kawalan ketat dari Barzagli.
Italia,
dengan pola seperti ini, dipastikan akan bermain tidak terburu-buru dalam
menyerang. Kerapihan para pemain di setiap posnya akan lebih diutamakn daripada
melakukan serangan balik cepat. Permainan mengatur tempo pertandingan juga
dimanfaatkan Italia demi merusak ritme permainan Jerman yang terbiasa cepat. Italia
memang harus waspada dengan gelandang bertahan Jerman, Khedira yang bisa saja
menjadi pemecah kebuntuan, seperti yang ditampilkan pada laga melawan Yunani.
Rekor
tiga kali kedua tim bertemu sejak tahun 2006 adalah Italia menang dua kali dan
sekali seri melawan Jerman. Sedangkan dari lima pertandingan terakhir yang
masing-masing tim jalani, Jerman tidak pernah terkalahkan. Sedangkan tim Italia
menang dua kali, kalah sekali dan imbang dua kali.
Prediksi Kasela 50-50
(Irv)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar