Pages

Kamis, 14 Juni 2012

Review Matchday 2 Grup B



Denmark vs Portugal : Poin vital.

Portugal 4-3-3: Rui Patricio, Bruno Alves, Pepe, Fábio Coentrão, João Pereira, Miguel Veloso, João Moutinho, Raul Meireles, Nani, Cristiano Ronaldo, Helder Postiga

Denmark 4-2-3-1: Stephan Andersen, Simon Kjaer, Daniel Agger, Simon Poulsen, Lars Jacobsen, William Kvist, Christian Eriksen, Michael Krohn-Dehli, Dennis Rommedahl, Niki Zimling, Nicklas Bendtner

Bermain dengan formasi yang sama ketika mengalahkan Belanda, Denmark bermain dengan kepercayaan yang cukup tinggi. Eriksen tetap diandalkan sebagai pengatur serangan Denmark, sedangkan Kvist dan Zimlling menjadi jangkar lini tengah Denmark. Portugal sendiri tidak melakukan pergantiang pemain dalam formasi 4-3-3 yang cukup unik. Joao Pereira dan Coentrao ditarik agak kedepan demi menyokong serangan Portugal. Moutinho dan Meireles bertugas menyeimbangkan lini tengah Portugal. Pada awal babak, Denmark memang bermain begitu terbuka sehingga kedua tim saling jual beli serangan. Namun, Portugal lebih bertung karena pada menit ke-24 Pepe berhasil merobek jala Anderson lewat sundulannya menyambut servis corner kick. Tidak berselang lama giliran Postiga yang menyarangkan bola ke jala Anderson setelah memanfaatkan umpan datar Nani dari sektor kanan pada menit ke-36. Serangan Portugal memang banyak bersarang di sisi kiri pertahanan Denmark yang kurang ketat. Inilah resiko yang diterima oleh Denmark yang bermain terbuka terlalu awal. Berbeda dengan ketika bermain melawan Belanda, Denmark bermain begitu hati-hati dan disiplin. Namun, permainan menyerang Denmark berbuah hasil pada menit ke-41, sundulan Khron-Dehli berhasil dikonversikan oleh Bendtner menjadi gol. Skor 1-2 untuk keunggulan Portugal di awal babak pertama.

Pada babak kedua, baik Portugal dan Denmark saling jual beli serangan. Peluang emas didapat oleh Ronaldo pada menit ke-49, namun masih bisa dimentahkan oleh Andersen. Begitu juga peluang dari Bendtner menit ke-72 namun tendangannya masih melebar. Menit ke-77 giliran striker Portugal, Ronaldo yang lagi-lagi mendapatkan peluang emas. Lolos dari jebakan offside, tendangan datar Ronaldo masih melebar ketika berhadapan dengan Andersen. Serangan balasan Denmark menit ke-80 akhirnya berbuah gol. Bendtner kembali mencetak skor lewat sundulannya menyambut umpan silang dari sektor kanan. Lima menit kemudian, giliran Portugal yang meraih keunggulan lewat tendangan keras Varela. Gol ini kemudian menjadi gol terakhir di laga penuh kejutan ini. Denmark harus membayar mahal permaina terbukanya dengan kekalahan tipis dari Portugal. Namun, kemenangan Portugal ini tidak lantas menjadikan Portugal di atas angin. Portugal harus banyak berbenah diri untuk bisa mengatasi tantangan selanjutnya, khususnya melawan Belanda. (Irv)


Belanda vs Jerman : Blunder Taktik Oranje

Partai besar antara Jerman melawan Belanda berakhir dengan kemenangan Jerman 1-2 atas Belanda. Hasil ini membuat Jerman memuncaki klasemen dan mengirimkan Belanda ke dasar klasemen grup B, dan membuat peluang Belanda semakin kecil untuk lolos ke babak berikutnya, karena Belanda merupakan satu-satunya tim di Grup B yang belum mendapatkan poin.

Memulai pertandingan dengan skuad terbaiknya, pelatih Joachim Loew memberikan kepercayaan kepada Mario Gomez untuk menjadi ujung tombak dengan dukungan trio Podolski – Ozil – Muller di belakangnya. Kesempatan ini tidak disia-siakan oleh Gomez, yang membayarnya tuntas dengan 2 gol bagi Der Panzer. Sementara Belanda yang membutuhkan poin tampil dengan susunan pemain yang sama ketika dikalahkan oleh Denmark pada partai pembuka lalu. Lini serangan Belanda di isi oleh trio Afellay – RVP – Robben dengan didukung oleh Sneijder dibelakangnya.

Menarik sekali melihat bagaimana lini serangan Belanda tumpul menghadapi pertahanan kokoh Jerman yang dipimpin oleh Matt Hummels. Afellay yang diharap mampu mendobrak sisi kanan pertahanan Jerman ternyata dibuat tak berkutik oleh Jerome Boateng, begitupun Robben yang beberapa kali mampu diredam oleh Phillip Lahm. Kemudian serangan-serangan dari lini kedua yang dimotori oleh Sneijder pun harus kandas ditangan Khedira yang bermain rapi menutup pergerakannya. Lini pertahanan Belanda pun harus disoroti, turunnya Joris Mathijsen yang baru sembuh usai cidera ternyata tidak memberikan banyak perubahan pada lini belakang Belanda. Terbukti Gomez tampak leluasa mencetak gol tanpa ada pengawalan ketat dari para bek. Dua gelandang bertahan Van Bommel dan De Jong pun sama sekali tidak berfungsi. Kita bisa melihat bagaimana dua assist Schweinsteiger kepada Gomez dilepaskan dari posisi yang sangat leluasa dan tidak terkawal, tidak ada tekanan dari kedua gelandang bertahan ini untuk menutup pergerakan lini kedua Jerman. Babak pertama pun berakhir untuk keunggulan Jerman di semua lini.

Pada babak kedua, Van Marwiijk yang sadar pada kesalahan taktisnya, melakukan pergantian pemain, Rafael Van Der Vaart dan Huntelaar dimasukkan menggantikan Afellay dan Van Bommel, formasi pun berubah dengan 2 striker dan 4 gelandang. Disini terlihat perubahan yang cukup signifikan dalam serangan Belanda. RVP tidak lagi terlihat berjuang sendirian didepan, dan lini tengah menjadi lebih kreatif dengan masuknya VDV. Serangan-serangan Belanda pun mulai membaik dan lebih berkualitas, terbukti dengan gol yang diciptakan RVP mampu memperkecil ketertinggalan menjadi 1-2. Gol tersebut melecut daya juang pemain Belanda, namun karena Lini belakang Jerman yang tampil rapi dengan bantuan lini tengah yang rajin turun ke belakang, serangan-serangan Belanda pun mampu dipatahkan sekaligus mengamankan keunggulan Jerman 1-2 hingga peluit panjang berbunyi.

Dengan hasil ini, Belanda semakin kecil peluangnya untuk lolos ke babak berikutnya, namun bukan berarti peluang Belanda sudah habis. Pada partai terakhir nanti, Belanda harus mengalahkan Portugal dengan selisih 2 gol dan Denmark harus dikalahkan oleh Jerman apabila Belanda ingin maju ke babak selanjutnya. Akan tetapi Portugal dan Denmark yang juga ingin lolos, pasti akan bertarung mati-matian, sedangkan Jerman yang sudah mengantungi poin 6 juga masih bisa tersingkir apabila kalah dari Denmark dan Portugal menang besar atas Belanda. Yang jelas partai terakhir sudah pasti sangat menarik untuk ditunggu, siapa yang lolos dan siapa yang tidak lolos? (G.A.S) 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar