Dear Kaselian,
Karena banyaknya permintaan dari Kaselian untuk menciptakan The Worst Team, atau tim terburuk Piala Dunia, maka Kasela memutuskan untuk meluncurkan The Worst Team versi Kasela. Ukurannya adalah jumlah penampilan, nama besar dan tidak mampu membantu timnya untuk bersinar di Piala Dunia. Sebagai sisipan, Kasela juga menampilkan The Wong Tuo’s, atau tim dengan pemain-pemain tua. Meskipun sudah berumur, mereka mampu memberikan kontribusi bagi tim, dan bahkan ada beberapa yang masih menjadi nyawa tim. Siapa saja mereka? Selamat menikmati!
- Redaksi Kasela –
The Worst Team
oleh G.A.S
KIPER :
RI MYUNG GUK (KOREA UTARA)
Sebetulnya tidak adil untuk menyalahkan performa Korea Utara dalam Piala Dunia 2010 ini kepada Myung Guk seorang, namun jumlah 13 gol yang masuk ke gawangnya dari 3 pertandingan tentu menjadi catatan yang tidak dapat dikesampingkan. Kebobolan 2 gol oleh Brazil, 7 gol oleh Portugal dan 3 gol oleh Pantai Gading, membuat kiper yang sangat bersinar pada kualifikasi Piala Dunia 2010 zona Asia ini terlihat sangat, sangat buruk.
BEK :
PATRICE EVRA (PERANCIS)
Evra berangkat ke Afrika Selatan dengan sebuah kebanggaan tersendiri, menjadi kapten Perancis! Namun ternyata ketidakcocokan dengan beberapa staf pelatih berpengaruh terhadap penampilannya di atas lapangan. Evra tampil buruk mengawal pertahanan Perancis, sering kehilangan bola dan kemampuan man-marking nya menurun drastis. Psikologis?
JOHN TERRY (INGGRIS)
Sebelum berangkat ke Afrika Selatan, Terry diganggu dengan skandal kehidupan pribadinya, yaitu perselingkuhan dengan mantan istri salah satu mantan rekan setimnya, yang kemudian membuat ban kapten copot dari tangannya. Performa layaknya karang di daerah pertahanan saat membela klubnya membuat banyak yang mengharapkan Terry untuk menjadi penghalau serangan di depan gawang Inggris. Namun apa daya performanya menurun dan tidak mampu menjaga dengan baik zona pertahanan.
FABIO CANNAVARO (ITALIA)
Kapten La Nazionale ini sangat dipercaya oleh Marcello Lippi untuk memimpin lini pertahanan Italia, namun fisik yang sudah dimakan usia membuatnya sering kali kalah berduel dengan pemain-pemain lawan, terutama duel-duel udara. Sebuah kecerobohannya membuat Selandia Baru mampu mencuri gol saat laga kualifikasi grup F.
EMMANUEL EBOUE (PANTAI GADING)
Eboue merupakan salah satu harapan tim Pantai Gading dalam mengawal sisi kanan pertahanan, maklum dirinya sudah malang melintang dalam pertandingan-pertandingan liga Eropa. Namun penampilan Eboue sangat buruk, sering kehilangan bola dan passing yang salah arah. Konsentrasinya jelas menurun dibandingkan saat membela klub. Pantai Gading pun tak mampu lolos ke babak selanjutnya.
GELANDANG :
DEJAN STANKOVIC (SERBIA)
Pemain yang membela Intermilan ini sudah tak perlu diragukan lagi pengalaman dan skill individual terutama umpan-umpan terukurnya. Namun sayang, disaat tim benar-benar membutuhkan kemenangan untuk dapat lolos dari grup D melawan Australia, Stankovic sebagai kapten tidak dapat mengangkat performa timnya dan malah kalah 1-2. Dibandingkan dengan nama besarnya, permainannya tergolong buruk dalam Piala Dunia 2010 kali ini.
LUKMAN HARUNA (NIGERIA)
Salah satu rising star Nigeria ini digadang-gadang akan menjadi kandidat salah satu pemain terbaik Piala Dunia 2010. Membela klub AS Monaco, Lukman Haruna terlihat membawa beban yang diberikan dunia atas skill individualnya, akibatnya permainannya cenderung monoton dan grogi. Bermain dua kali dalam pertandingan grup B, Haruna tidak mampu mengeluarkan penampilan terbaiknya.
GEORGIOS KARAGOUNIS (YUNANI)
Kapten, ikon dan nomor 10 Yunani ini seperti hilang ditelan bumi. Setelah performa briliannya dalam membawa Yunani menjadi juara Eropa 2004, Karagounis seperti tidak mampu lagi untuk mengulangi atau minimal mendekati performa sebelumnya. Penampilan Karagounis di fase grup B tak mampu menolong Yunani untuk lolos dari grup. Sebagai seorang pengatur lini tengah, ia tenggelam diantara lawan-lawannya.
PENYERANG :
WAYNE ROONEY (INGGRIS)
Nama ini diprediksi akan meledak di Afrika Selatan, dengan modal sebagai salah satu topskorer Liga Inggris. Rooney telah berulang kali mencetak gol ke gawang tim-tim besar dalam penampilannya bersama MU, namun saat Piala Dunia 2010, ia seperti lupa bagaimana cara melakukannya. Selalu bermain dalam 4 kali penampilan tim Inggris, Rooney tidak mencetak satu gol pun dan lebih sibuk berlari-lari saja. Benar-benar jauh sekali dari apa yang diharapkan.
SAMUEL ETO’O (KAMERUN)
Ia membantu klubnya mencetak triple musim lalu, namun Eto’o sama sekali tidak bersinar di Afrika Selatan. Hanya mencetak dua gol, salah satunya melalui titik penalti, Etoo tidak memberikan kontribusi berarti bagi Kamerun. Kita semua dibuat lupa bahwa dirinya adalah salah satu striker berbahaya Eropa dan berkali-kali membantu klubnya untuk merebut gelar, namun sayang Piala Dunia tidak termasuk dalam spesialisasinya.
NICOLAS ANELKA (PERANCIS)
Nama terakhir ini cukup kontroversial selama berada di Afrika Selatan, setelah sebelumnya memang dikenal sebagai the bad boy. Terlepas dari konflik yang terjadi antara dirinya dengan pelatih Raymond Domenech, penampilan Anelka sungguh jauh dari standar. Tidak mencetak gol dalam dua penampilannya dan malah memberikan masalah bagi timnas Perancis.
The Wong Tuo’s
oleh G.A.S
KIPER :
DAVID JAMES (INGGRIS, 40 tahun)
Pemain tertua yang bermain dalam Piala Dunia 2010, James merupakan kiper langganan The Three Lions. Meskipun usianya sudah cocok untuk pensiun dan memulai usaha toko kelontong, James tetap dipercaya oleh Capello. Pemain dengan caps Internasional sebanyak 53 kali ini, bermain 3 kali dan kebobolan 5 gol.
BEK :
ANDRE OOIJER (BELANDA, 36 tahun)
Bek ini sudah 55 kali melang melintang dalam timnas Belanda dan menorehkan 3 gol. Bermain satu kali di Piala Dunia 2010 saat menggantikan Joris Mathijsen yang cidera, Ooijer tampil gemilang saat membantu timnya memulangkan Brazil di babak perempat final.
SCOTT CHIPPERFIELD (AUSTRALIA, 35 tahun)
Chipperfield selalu bermain membela Socceroos dalam fase grup D, 183 menit dan tidak mengoleksi satu kartu kuning pun, sebuah pencapaian yang cukup baik untuk seorang pemain bertahan. Pemain yang membela klub Basel (Swiss) ini, tercatat 68 kali membela timnas dan membukukan 12 gol sepanjang karirnya.
DENIS CANIZA (PARAGUAY, 36 tahun)
Caniza bermain satu kali selama 90 menit pada Piala Dunia kali ini. Ia sendiri telah mencetak 99 caps internasional dan satu gol. Pemain yang merumput bersama klub Leon (Meksiko) ini, mencetak rekor pribadi sebagai pemain Paraguay pertama yang bermain dalam empat Piala Dunia yang berbeda. Ia menjalani debutnya pada tahun 1996, kemudian masuk skuad utama di Perancis 1998, Korea-Jepang 2002, dan Jerman 2006.
RIGOBERT SONG (KAMERUN, 34 tahun)
Salah satu pemain terbaik yang pernah dimiliki Kamerun, Song menjadi salah satu panutan bagi para pemain muda di timnas. Sama seperti Caniza, Song pun mencatatkan diri sebagai salah satu pemain yang telah bermain di empat Piala Dunia yang berbeda. Pemain yang bermain di liga Turki bersama Trabzonspor ini mencatat 137 pertandingan internasional dengan catatan 4 gol.
GELANDANG :
JUAN SEBASTIAN VERON (ARGENTINA, 35 tahun)
Di usianya yan ke 35, Veron seperti terlahir kembali, ia membawa klubnya Estudiantes menjuarai piala Libertadores tahun lalu dan berhasil terpilih sebagai Pemain terbaik Amerika Selatan dua tahun berturut-turut. Hal inilah yang menarik perhatian Maradona untuk memboyongnya ke dalam skuad Albiceleste. Bermain 3 kali di Piala Dunia 2010, Veron mengemas 73 caps internasional dan 9 gol.
MARTIN JORGENSEN (DENMARK, 35 tahun)
Orang-orang mungkin masih akan mengenang Jorgensen sebagai salah satu talenta muda berbakat milik timnas Denmark. Piala Dunia pertamanya adalah pada tahun 1998, dan pada 2010 ini, dia muncul lagi memperkuat tim dinamit. Sebuah catatan yang luar biasa bagi pemain yang telah memperkuat timnas sebanyak 99 kali dengan 12 gol ini. Jorgensen masih diandalkan untuk membela timnas dan klub Fiorentina.
SIMON ELLIOT (SELANDIA BARU, 36 tahun)
Ia merupakan pemimpin lapangan tengah Selandia Baru yang sangat diandalkan oleh pelatih Ricki Herbert. Elliot mengemas 66 caps internasional dengan 6 gol, uniknya Elliot saat ini tidak memperkuat klub manapun, ia hanya memperkuat timnas dengan rekomendasi dari pelatih Ricki Herbert. Tidak banyak pemain di dunia ini yang mampu masuk timnas tanpa memperkuat sebuah klub.
BLAISE N’KUFO (SWISS, 35 tahun)
Pemain yang memiliki darah Congo ini merupakan salah satu andalan Swiss di lini depan. Meskipun tidak mencetak gol, pemain ini selalu tampil dalam setiap pertandingan Swiss di fase grup H, sebuah bukti bahwa Ottmar Hitzfield tidak mampu memalingkan muka dari striker Twente, yang telah mengemas 7 gol internasional dalam 34 kali penampilannya.
PENYERANG :
CUAUHTEMOC BLANCO (MEKSIKO, 37 tahun)
Penyerang Meksiko ini merupakan salah satu pesepakbola terbaik Meksiko dalam rentang waktu 20 tahun terakhir ini. Mengemas 39 gol dalam 118 penampilan bersama El tricolor, pemain ini sempat mendapat perhatian publik saat melakukan lompatan kelinci dengan mengapit bola diantara dua kakinya. Blanco merupakan salah satu striker termaut yang pernah dimiliki oleh Meksiko, dalam Piala Dunia ini dia mengemas satu gol dari 3 penampilan selama 112 menit.
MARTIN PALERMO (ARGENTINA, 37 tahun)
Palermo merupakan orang yang paling berperan membawa Argentina ke Afrika Selatan. Maklum masa transisi pergantian pelatih ke Maradona membuat tim tango tampil buruk di babak kualifikasi zona Amerika Selatan. Adalah gol tunggal Palermo pada akhir pertandingan yang memastikan Argentina dapat melaju ke Afsel. Palermo bermain satu kali saat melawan Yunani dan mencetak satu gol untuk melengkapi koleksi 9 gol internasionalnya.
Karena banyaknya permintaan dari Kaselian untuk menciptakan The Worst Team, atau tim terburuk Piala Dunia, maka Kasela memutuskan untuk meluncurkan The Worst Team versi Kasela. Ukurannya adalah jumlah penampilan, nama besar dan tidak mampu membantu timnya untuk bersinar di Piala Dunia. Sebagai sisipan, Kasela juga menampilkan The Wong Tuo’s, atau tim dengan pemain-pemain tua. Meskipun sudah berumur, mereka mampu memberikan kontribusi bagi tim, dan bahkan ada beberapa yang masih menjadi nyawa tim. Siapa saja mereka? Selamat menikmati!
- Redaksi Kasela –
The Worst Team
oleh G.A.S
KIPER :
RI MYUNG GUK (KOREA UTARA)
Sebetulnya tidak adil untuk menyalahkan performa Korea Utara dalam Piala Dunia 2010 ini kepada Myung Guk seorang, namun jumlah 13 gol yang masuk ke gawangnya dari 3 pertandingan tentu menjadi catatan yang tidak dapat dikesampingkan. Kebobolan 2 gol oleh Brazil, 7 gol oleh Portugal dan 3 gol oleh Pantai Gading, membuat kiper yang sangat bersinar pada kualifikasi Piala Dunia 2010 zona Asia ini terlihat sangat, sangat buruk.
BEK :
PATRICE EVRA (PERANCIS)
Evra berangkat ke Afrika Selatan dengan sebuah kebanggaan tersendiri, menjadi kapten Perancis! Namun ternyata ketidakcocokan dengan beberapa staf pelatih berpengaruh terhadap penampilannya di atas lapangan. Evra tampil buruk mengawal pertahanan Perancis, sering kehilangan bola dan kemampuan man-marking nya menurun drastis. Psikologis?
JOHN TERRY (INGGRIS)
Sebelum berangkat ke Afrika Selatan, Terry diganggu dengan skandal kehidupan pribadinya, yaitu perselingkuhan dengan mantan istri salah satu mantan rekan setimnya, yang kemudian membuat ban kapten copot dari tangannya. Performa layaknya karang di daerah pertahanan saat membela klubnya membuat banyak yang mengharapkan Terry untuk menjadi penghalau serangan di depan gawang Inggris. Namun apa daya performanya menurun dan tidak mampu menjaga dengan baik zona pertahanan.
FABIO CANNAVARO (ITALIA)
Kapten La Nazionale ini sangat dipercaya oleh Marcello Lippi untuk memimpin lini pertahanan Italia, namun fisik yang sudah dimakan usia membuatnya sering kali kalah berduel dengan pemain-pemain lawan, terutama duel-duel udara. Sebuah kecerobohannya membuat Selandia Baru mampu mencuri gol saat laga kualifikasi grup F.
EMMANUEL EBOUE (PANTAI GADING)
Eboue merupakan salah satu harapan tim Pantai Gading dalam mengawal sisi kanan pertahanan, maklum dirinya sudah malang melintang dalam pertandingan-pertandingan liga Eropa. Namun penampilan Eboue sangat buruk, sering kehilangan bola dan passing yang salah arah. Konsentrasinya jelas menurun dibandingkan saat membela klub. Pantai Gading pun tak mampu lolos ke babak selanjutnya.
GELANDANG :
DEJAN STANKOVIC (SERBIA)
Pemain yang membela Intermilan ini sudah tak perlu diragukan lagi pengalaman dan skill individual terutama umpan-umpan terukurnya. Namun sayang, disaat tim benar-benar membutuhkan kemenangan untuk dapat lolos dari grup D melawan Australia, Stankovic sebagai kapten tidak dapat mengangkat performa timnya dan malah kalah 1-2. Dibandingkan dengan nama besarnya, permainannya tergolong buruk dalam Piala Dunia 2010 kali ini.
LUKMAN HARUNA (NIGERIA)
Salah satu rising star Nigeria ini digadang-gadang akan menjadi kandidat salah satu pemain terbaik Piala Dunia 2010. Membela klub AS Monaco, Lukman Haruna terlihat membawa beban yang diberikan dunia atas skill individualnya, akibatnya permainannya cenderung monoton dan grogi. Bermain dua kali dalam pertandingan grup B, Haruna tidak mampu mengeluarkan penampilan terbaiknya.
GEORGIOS KARAGOUNIS (YUNANI)
Kapten, ikon dan nomor 10 Yunani ini seperti hilang ditelan bumi. Setelah performa briliannya dalam membawa Yunani menjadi juara Eropa 2004, Karagounis seperti tidak mampu lagi untuk mengulangi atau minimal mendekati performa sebelumnya. Penampilan Karagounis di fase grup B tak mampu menolong Yunani untuk lolos dari grup. Sebagai seorang pengatur lini tengah, ia tenggelam diantara lawan-lawannya.
PENYERANG :
WAYNE ROONEY (INGGRIS)
Nama ini diprediksi akan meledak di Afrika Selatan, dengan modal sebagai salah satu topskorer Liga Inggris. Rooney telah berulang kali mencetak gol ke gawang tim-tim besar dalam penampilannya bersama MU, namun saat Piala Dunia 2010, ia seperti lupa bagaimana cara melakukannya. Selalu bermain dalam 4 kali penampilan tim Inggris, Rooney tidak mencetak satu gol pun dan lebih sibuk berlari-lari saja. Benar-benar jauh sekali dari apa yang diharapkan.
SAMUEL ETO’O (KAMERUN)
Ia membantu klubnya mencetak triple musim lalu, namun Eto’o sama sekali tidak bersinar di Afrika Selatan. Hanya mencetak dua gol, salah satunya melalui titik penalti, Etoo tidak memberikan kontribusi berarti bagi Kamerun. Kita semua dibuat lupa bahwa dirinya adalah salah satu striker berbahaya Eropa dan berkali-kali membantu klubnya untuk merebut gelar, namun sayang Piala Dunia tidak termasuk dalam spesialisasinya.
NICOLAS ANELKA (PERANCIS)
Nama terakhir ini cukup kontroversial selama berada di Afrika Selatan, setelah sebelumnya memang dikenal sebagai the bad boy. Terlepas dari konflik yang terjadi antara dirinya dengan pelatih Raymond Domenech, penampilan Anelka sungguh jauh dari standar. Tidak mencetak gol dalam dua penampilannya dan malah memberikan masalah bagi timnas Perancis.
The Wong Tuo’s
oleh G.A.S
KIPER :
DAVID JAMES (INGGRIS, 40 tahun)
Pemain tertua yang bermain dalam Piala Dunia 2010, James merupakan kiper langganan The Three Lions. Meskipun usianya sudah cocok untuk pensiun dan memulai usaha toko kelontong, James tetap dipercaya oleh Capello. Pemain dengan caps Internasional sebanyak 53 kali ini, bermain 3 kali dan kebobolan 5 gol.
BEK :
ANDRE OOIJER (BELANDA, 36 tahun)
Bek ini sudah 55 kali melang melintang dalam timnas Belanda dan menorehkan 3 gol. Bermain satu kali di Piala Dunia 2010 saat menggantikan Joris Mathijsen yang cidera, Ooijer tampil gemilang saat membantu timnya memulangkan Brazil di babak perempat final.
SCOTT CHIPPERFIELD (AUSTRALIA, 35 tahun)
Chipperfield selalu bermain membela Socceroos dalam fase grup D, 183 menit dan tidak mengoleksi satu kartu kuning pun, sebuah pencapaian yang cukup baik untuk seorang pemain bertahan. Pemain yang membela klub Basel (Swiss) ini, tercatat 68 kali membela timnas dan membukukan 12 gol sepanjang karirnya.
DENIS CANIZA (PARAGUAY, 36 tahun)
Caniza bermain satu kali selama 90 menit pada Piala Dunia kali ini. Ia sendiri telah mencetak 99 caps internasional dan satu gol. Pemain yang merumput bersama klub Leon (Meksiko) ini, mencetak rekor pribadi sebagai pemain Paraguay pertama yang bermain dalam empat Piala Dunia yang berbeda. Ia menjalani debutnya pada tahun 1996, kemudian masuk skuad utama di Perancis 1998, Korea-Jepang 2002, dan Jerman 2006.
RIGOBERT SONG (KAMERUN, 34 tahun)
Salah satu pemain terbaik yang pernah dimiliki Kamerun, Song menjadi salah satu panutan bagi para pemain muda di timnas. Sama seperti Caniza, Song pun mencatatkan diri sebagai salah satu pemain yang telah bermain di empat Piala Dunia yang berbeda. Pemain yang bermain di liga Turki bersama Trabzonspor ini mencatat 137 pertandingan internasional dengan catatan 4 gol.
GELANDANG :
JUAN SEBASTIAN VERON (ARGENTINA, 35 tahun)
Di usianya yan ke 35, Veron seperti terlahir kembali, ia membawa klubnya Estudiantes menjuarai piala Libertadores tahun lalu dan berhasil terpilih sebagai Pemain terbaik Amerika Selatan dua tahun berturut-turut. Hal inilah yang menarik perhatian Maradona untuk memboyongnya ke dalam skuad Albiceleste. Bermain 3 kali di Piala Dunia 2010, Veron mengemas 73 caps internasional dan 9 gol.
MARTIN JORGENSEN (DENMARK, 35 tahun)
Orang-orang mungkin masih akan mengenang Jorgensen sebagai salah satu talenta muda berbakat milik timnas Denmark. Piala Dunia pertamanya adalah pada tahun 1998, dan pada 2010 ini, dia muncul lagi memperkuat tim dinamit. Sebuah catatan yang luar biasa bagi pemain yang telah memperkuat timnas sebanyak 99 kali dengan 12 gol ini. Jorgensen masih diandalkan untuk membela timnas dan klub Fiorentina.
SIMON ELLIOT (SELANDIA BARU, 36 tahun)
Ia merupakan pemimpin lapangan tengah Selandia Baru yang sangat diandalkan oleh pelatih Ricki Herbert. Elliot mengemas 66 caps internasional dengan 6 gol, uniknya Elliot saat ini tidak memperkuat klub manapun, ia hanya memperkuat timnas dengan rekomendasi dari pelatih Ricki Herbert. Tidak banyak pemain di dunia ini yang mampu masuk timnas tanpa memperkuat sebuah klub.
BLAISE N’KUFO (SWISS, 35 tahun)
Pemain yang memiliki darah Congo ini merupakan salah satu andalan Swiss di lini depan. Meskipun tidak mencetak gol, pemain ini selalu tampil dalam setiap pertandingan Swiss di fase grup H, sebuah bukti bahwa Ottmar Hitzfield tidak mampu memalingkan muka dari striker Twente, yang telah mengemas 7 gol internasional dalam 34 kali penampilannya.
PENYERANG :
CUAUHTEMOC BLANCO (MEKSIKO, 37 tahun)
Penyerang Meksiko ini merupakan salah satu pesepakbola terbaik Meksiko dalam rentang waktu 20 tahun terakhir ini. Mengemas 39 gol dalam 118 penampilan bersama El tricolor, pemain ini sempat mendapat perhatian publik saat melakukan lompatan kelinci dengan mengapit bola diantara dua kakinya. Blanco merupakan salah satu striker termaut yang pernah dimiliki oleh Meksiko, dalam Piala Dunia ini dia mengemas satu gol dari 3 penampilan selama 112 menit.
MARTIN PALERMO (ARGENTINA, 37 tahun)
Palermo merupakan orang yang paling berperan membawa Argentina ke Afrika Selatan. Maklum masa transisi pergantian pelatih ke Maradona membuat tim tango tampil buruk di babak kualifikasi zona Amerika Selatan. Adalah gol tunggal Palermo pada akhir pertandingan yang memastikan Argentina dapat melaju ke Afsel. Palermo bermain satu kali saat melawan Yunani dan mencetak satu gol untuk melengkapi koleksi 9 gol internasionalnya.