Pages

Rabu, 23 November 2011

Grup A - B

Dear Kaselian,
Grup A dan grup B telah menentukan siapa wakil yang terpilih untuk maju ke babak 16 besar. Kebetulan wakil-wakil dari kedua grup tersebut akan saling baku hantam pada babak 16 besar nanti. Seperti apa pertandingan terakhir di kedua grup ini? Selamat menikmati!

Grup A
Prancis Lebur, The Bafana-Bafana ber-Vuvuzela ria meski tidak lolos.

oleh Irvan Ridwansyah

Laga ini dibuka oleh wasit Oscar Ruiz di Mangaung/Bloemfontein-Free State Stadium tadi malam. Prancis mengakhiri kiprahnya di Piala Dunia 2010 dengan catatan buruk. Konflik internal, sukses membuat Prancis harus bertekuk lutut di hadapan The Bafana Bafana. Gol Afsel dibuka pada menit ke-20 oleh sundulan Bongani Khumalo yang menerima Corner Tshabalala. Kemudian Mphela menggandakan skor menjadi 2-0. Setelah sebelumnya, Yoann Gourcuff di menit ke-25’, telah menambah catatan buruk Prancis pada laga tersebut. Red Card digenggamnya akibat sikunya membentur pemain Afsel ketika duel udara. Penampilan Bordeaux ini, terlihat labil dan tidak seperti biasanya. Hal ini dimungkinkan akibat dari permasalahan yang tak kunjung usai di dalam tubuh Prancis, dan membuat permainan Les Bleus di lapangan menjadi tidak harmonis. Ribery bermain terlalu individual, begitu juga dengan Malouda. Masuknya, Thierry Henry pada menit ke-55’ membawa sedikit perbaikan diantara kedua bintang; Ribery dan Malouda yang memang mempunyai masalah personal. Permainan Prancis pun mulai berkembang. Gol Florent Malouda salah satu hasilnya.

Dipecatnya Anelka akibat cacian yang diberikan ketika berdebat dengan Domenech tentang formasi yang dipakai, membuat Patrice Evra dkk melakukan aksi mogok latihan pada hari minggu kemarin. Kemudian, masalah tidak henti sampai disitu, Evra pun, sang kapten Prancis ini juga melancarkan protesnya terhadap pelatih Prancis itu, Raymond Domenech dan tidak menghadiri acara konferensi pers. Alhasil, posisi Evra digeser oleh Clichy pada laga melawan Afsel. Kondisi ini semakin parah dengan berita bahwa Direktur Federasi sepakbola Prancis [FFF]; Jean-Louis Valentin menyatakan mundur dari jabatannya.. Presiden Nicolas Sarkozy pun ikut turun tangan demi menyelesaikan masalah internal ini. ini merupakan momen terberat bagi Prancis dalam jejaknya di Piala Dunia 2010.

Sedangkan dari tim Bafana Bafana, kemenangan ini merupakan sesuatu yang sangat berarti. Setidaknya, mereka menang pada laga terakhirnya di Piala Dunia 2010 melawan tim sekelas Prancis. Kemenangan ini membuat tim Afsel ‘pulang’ dengan kepala tegak. Pertandingan ini diakhiri dengan Ball Possession 50%-50%, dan satu kartu merah untuk Prancis serta empat tembakan . Sedangkan, Afsel meraih 10 tendangan mengarah ke gawang. Hasil negatif ini membuat posisi Domenech berpeluang untuk dipecat oleh FFF (PSSI-nya Prancis).

Pada laga lainnya, Mexico berhasil lolos ke babak selanjutnya dengan penuh ketegangan. Pasalnya, lawan yang dihadapinya nanti kemungkinan besar adalah juara Grup B, Argentina. Tembok besar sudah siap menghadang Dos Santos dkk. Gol suarez pada menit ke-43’membuat Rustenberg-Royal Bafokeng Stadium bergemuruh. Suarez, yang menyambut umpan dari Cavani berhasil mencetak gol lewat sundulannya dan sekaligus membuat permainan Mexico menjadi semakin terburu-buru. Bernafsu mengejar ketertinggalannya. Banyaknya peluang yang dimiliki Mexico tidak mampu diselesaikan dengan tenang oleh Guillermo dkk. Lini tengah pun didominasi oleh Mexico, baik di babak pertama maupun babak kedua. Formasi 4-3-3 yang dipakai oleh Oscar Tabarez (URU), mampu menyulitkan Mexico baik dalam bertahan maupun dengan serangan baliknya yang cepat dan efektif. Lugano sebagai kapten Urugay mampu meredam pergerakan Guillermo,. Sedangkan Fucile dapat mengimbangi permainan cepat Dos Santos di sisi kiri pertahanan Uruguay.

Pertandingan ini merupakan pertandingan yang dilakoni oleh tim yang satu level. Uruguay berada satu tingkat di bawah Mexico. Uruguay berada di peringkat ke-16 FIFA sedangkan Mexico pada urutan ke-17. Jadi, pertandingan sebetulnya bisa berakhir imbang, andaikata penyelesaian dari penyerang Mexico bisa setenang Luis Suarez dkk. Jelas sudah perebutan posisi di Group A. Uruguay berhasil meraih 7 poin dengan selisih gol +4. Runner-up berada di tangan Mexico dengan raihan 4 poin dan selisih gol +1. Afsel berada di peringkat ketiga mengungguli Prancis dengan raihan 4 poin dan selisih gol -2. Prancis harus puas dengan posisi paling buncit dengan raihan 1 poin dan selisih gol -3. Prancis mengulangi kiprah buruknya pada laganya di Piala Dunia 2002. Prancis pada saat itu, tidak mampu mencetak gol sama sekali sekaligus tidak lolos pada babak berikutnya. Padahal Prancis adalah juara bertahan pada Piala Dunia 98’. (Irv)

Getty Images

Grup B
Argentina sempurna, Korsel bersuka cita

oleh G.A.S

Dalam pertandingan terakhir di grup B, Argentina memastikan diri menjadi juara Grup B saat mengalahkan Yunani 2-0. Bertanding di Polokwane, Maradona hanya menurunkan empat pemain intinya yaitu Romero, Demichelis, Maxi dan Messi. Bek kanan ditempati oleh bek muda Nicolas Otamendi, sedangkan dikiri Clemente Rodriguez menggantikan Heinze, jangkar muda Fiorentina mengisi posisi Mascherano, sedangkan duet striker dipercayakan pada Aguero dan Diego Milito. Sedangkan di kubu Yunani, King Otto menggantung Samaras sendirian di depan dengan dukungan dari Katsouranis, Tosoridis dan Tziolis. Argentina yang sudah dipastikan lolos ke babak 16 besar, bermain lebih santai, dan membutuhkan 77 menit untuk bisa menjebol gawang Tzorvas, lewat sebuah tendangan keras dari jarak dekat oleh Demichelis. Tendangan penjuru yang dilakukan oleh Di Maria yang masuk menggantikan Maxi, sempat disundul oleh Demichelis, namun bola mengenai badan Milito, beruntung bola rebound menghampirinya lagi yang kali ini tanpa ampun menendang bola ke pojok kanan gawang, 1-0 untuk Argentina. Striker gaek Martin Palermo menggenapkan keunggulan Argentina saat menendang bola rebound dari tendangan Messi yang menghampiri dirinya.

Ada satu hal yang cukup menarik disini, ketika starting line up Argentina memunculkan nama Messi di dalamnya. Messi adalah pemain kunci dan kesayangan Maradona, dan pada pertandingan ini menjadi Man of the Match karena pergerakannya memang luar biasa sulit ditebak dan membahayakan. Sampai sejauh ini, salah satu cara yang paling ampuh untuk menghentikan Messi adalah dengan melanggarnya, dan semakin sering Messi dilanggar maka semakin besar pula peluangnya untuk cidera. Maradona jelas paham betul soal ini, lalu mengapa dirinya tetap memaksakan Messi turun sejak awal hingga akhir? Apakah ini sebuah sinyal bahwa Argentina tidak bisa tanpa Messi? Selamat menganalisa!

Beralih ke Durban, Korea Selatan berhasil mendampingi Argentina menjadi wakil dari Grup B yang lolos ke babak 16 besar. Korsel sebetulnya ketinggalan terlebih dahulu dari Nigeria melalui gol Kalu Uche memanfaatkan crossing dari Odemwingie di menit ke 12’, namun Lee Jung soo menyamakan kedudukan di menit ke 38’, setelah berhasil lepas dari kawalan bek Nigeria dan menanduk bola ke gawang Nigeria. Pada awal babak kedua, tepatnya menit ke 49’, Park Chuyoung membuat para fans Korsel bersorak, saat tendangan bebasnya yang tidak mampu dihalau oleh Vincent Enyeama membawa The Taeguk Warriors unggul atas Nigeria, akan tetapi sebuah pelanggaran oleh Namil terhadap Obasi di kotak terlarang, memberikan Yakubu sebuah gol dari titik penalti di menit ke 69’. Hasil 2-2 tidak berubah sampai pertandingan berakhir. Seperti pertandingan-pertandingan sebelumnya, Nigeria sebetulnya sering menciptakan peluang emas didepan gawang Korsel, namun tidak mampu diubah menjadi gol.

Dalam hitung-hitungan klasemen, Argentina meraih seluruh poin yang tersedia (9) dan berhak maju sebagai juara grup B, dengan poin 9 (selisih gol +6). Korsel berada tepat dibawahnya, dengan poin 4 (selisih gol -1), diikuti oleh Yunani dengan poin 3 (selisih gol -3) dan ditutup oleh Nigeria dengan poin 1 (selisih gol -2). Gonzalo Higuain menjadi pemain yang mencetak gol terbanyak dari grup ini dengan 3 gol, berkat hattricknya ke gawang Korsel pada pertandingan kedua. Berikutnya, Lee jung soo dari Korsel dan Kalu Uche dari Nigeria dengan masing-masing 2 gol. Sedangkan Lionel Messi menjadi pemain terbanyak yang melakukan shooting ke gawang lawan di grup B, dengan total 20 tembakan. Nigeria menjadi tim dengan pengoleksi kartu terbanyak di grup ini dengan total 6 kartu (5 kuning, 1 merah) dan meloloskan Yakubu Aiyegbeni sebagai pemain yang paling sering melanggar, dengan 9 pelanggaran. (G.A.S)

Sampai saat ini, Amerika Latin berhasil meloloskan dua wakilnya ke fase selanjutanya. Korsel telah ditunggu oleh Uruguay di babak 16 besar, sedangkan Argentina akan meladeni tantangan Meksiko. Akan seperti apa pertandingannya? Nantikan terus preview dan review babak 16 besar dari Kasela!

Getty Images

Tidak ada komentar:

Posting Komentar