Dear Kaselian,
Sampai sejauh ini tidak ada kejutan-kejutan yang dilakukan oleh tim-tim yang kalah pengalaman. Hingga saat ini, sebagian tim yang memastikan langkah mereka ke perempat final merupakan tim-tim yang memiliki segudang pengalaman dan merupakan langganan Piala Dunia. Belanda dan Brazil ikut meramaikan babak perempat final setelah mengalahkan lawan-lawan mereka. Pada edisi ini, Kasela mengupas habis matchday ke 5 dan 6, serta preview matchday 8 dan 7. Selamat menikmati!
- Redaksi Kasela –
Review Matchday 5 Babak 16 besar, Belanda vs Slovakia
oleh G.A.S
Belanda melangkah ke babak perempat final setelah mengalahkan Slovakia dengan skor tipis 2-1 di Durban Stadium. Der Oranje turun dengan kekuatan penuh, Van Persie digantung sendirian di depan, dengan sokongan trio Sneijder di tengah, Robben di kiri dan Kuyt di kanan. Hal yang sama terjadi di kubu Slovakia, duet Vittek dan Jendrisek di depan dengan dukungan Hamsik, Weiss dan Stoch. Baru beberapa menit pertandingan berlangsung, kedua tim langsung saling mengancam gawang lawan. Jendrisek, Van Persie dan Sneijder bergantian saling mengancam, akan tetapi Robben-lah yang membuka skor di menit ke 18. Menerima umpan panjang dari belakang, Robben yang kemudian terpilih sebagai MoM pada pertandingan ini, berlari melewati Zabavnik lalu tiba-tiba memotong ke tengah dan menembak rendah ke tiang dekat, 1-0 untuk Belanda hingga babak pertama usai.
Di babak kedua Slovakia mendapatkan beberapa kesempatan melalui Vittek, Hamsik dan Stoch namun semuanya tidak mampu diubah menjadi sebuah gol. Keasikan menyerang, membuat pertahanan Slovakia longgar, lewat sebuah serangan balik, crossing dari Kuyt di sayap kiri pada menit ke 84’ mampu dimanfaatkan dengan tenang oleh Sneijder tanpa bisa dicegah oleh Mucha yang sudah kadung mati langkah dan mengubah skor menjadi 2-0. Slovakia yang terus mencoba menerobos pertahanan Belanda, akhirnya mendapatkan gol konsolasi di menit 93’ setelah Vittek dijatuhkan oleh Stekelenburg di kotak penalti, Vittek sang algojo penalti berhasil memperkecil ketertinggalan namun semua sudah terlambat. Setelah penalti di sarangkan, wasit Alberto Udiano dari Spanyol meniup peluit panjang tanda pertandingan berakhir, Belanda unggul penguasaan bola 52% dan tendangan ke gawang 16 berbanding 12 milik Slovakia. Juara Eropa 1988 ini lolos ke babak perempat final untuk menantang Brazil, sekaligus menutup cerita dongeng Slovakia.
Getty Images
Review Matchday 6 Babak 16 besar, Brazil vs Chile
oleh Irvan Ridwansyah
Dari Ellis Park Stadium, Johannesburg, pertandingan di babak 16 besar antara Brazil kontra Chile sangat dinantikan. Kedua tim memang merupakan tim kerap mempertunjukan permainan menyerang ala amerika latin, penuh tehnik dan strategi menyerang yang jitu. Pertandingan kedua tim ini pun pasti akan berjalan saling serang dan hujan gol. Yup!, pertandingan Brazil kontra Chile memang berjalan penuh saling serang, namun Chile nampaknya tidak beruntung pada malam itu. Brazil mencukur pasukan La Roja dengan skor 3-0 tanpa balas. Hasil ini meloloskan Brazil ke perempat final untuk bertemu dengan tim oranye yang sebelumnya menang melawan Slovakia, 2-1.Bermain dengan pola menyerang, Dunga menyulap Brazil menjadi tim yang sangat berbahaya. Pertandingan ini benar-benar menunjukkan kelas Brazil sebagai juara dunia ke-5 kali. Memakai formasi 4-4-2 Diamond dengan Robinho sedikit agak di belakang Luis Fabiano, Robinho bermain sangat nyaman dan berhasil menjadi Man of the Match versi FIFA. Meski minus Elano yang masih terbelit cedera, Dani Alves mampu mengisi kekosongan itu. Sedangkan Chile, memakai formasi 4-3-3 dengan Sanchez-Suazo-M.Gonzalez sebagai tridente.
Gol pertama berhasil diciptakan oleh Juan menyambut servis Maicon dari tendangan penjuru di menit ke-35’. Disusul, tiga menit kemudian oleh Lusi Fabiano yang berhasil mengelabui Bravo melalui serangan balik Robinho dan Kaka’ pada menit ke-38’. Chile pun kera[ melakukan banyak serangan namun selalu dapat dipatahkan oleh Lucio dkk. Alhasil, serangan La Roja hanya berada di sekitar 30 m jauh dari gawang Julio Cesar. Brazil menutup pertandingan dengan gol Robinho di menit ke-59’ dan membuat para fans tim Samba ini bersorak-sorai dengan vuvuzela-nya yang mendengung di Ellis Park Stadium, Johannesburg. Pertandingan ini menghasilkan 17 tendangan mengarah gawang untuk Brazil, dan 15 untuk Chile. Ball Possession pun terbilang imbang, 51% untuk Brazil, dan 49% untuk Chile. Lalu, siapakah yang paling pantas menang pada laga Belanda kontra Brazil nanti? (Irv)
Getty Images
Preview Matchday 7 Babak 16 besar, Paraguay vs Jepang
oleh G.A.S
Pertarungan Asia melawan Amerika Selatan jilid dua akan digelar saat Paraguay bertemu Jepang dalam lanjutan babak 16 besar PD 2010, sebelumnya Uruguay berhasil menghentikan perjalanan dan cerita indah Korea Selatan di pertandingan pertama. Paraguay lolos ke Afrika Selatan dengan cukup impresif yaitu menempati posisi ketiga klasemen zona Amerika Selatan. Mereka memastikan lolos setelah mengalahkan Argentina 1-0 di Asuncion, dan presiden Fernando Lugo yang merupakan salah satu pemimpin beraliran ‘Kiri’ di Amerika Selatan menjatuhkan hari tersebut sebagai hari libur nasional atas pencapaian Los Guaranies. Sedangkan Jepang lolos dengan tenang dari zona Asia, yang merupakan keikutsertaan mereka yang keempat mereka di Piala Dunia.
Gerardo Martino kemungkinan akan menurunkan tim intinya dimana Justo Villar akan menjaga gawang, dilindungi oleh duet bek Alcaraz dan Da Silva, Bonet di kanan dan Morel di kiri. Di tengah Caceres akan menjadi holding midfielder ditemani oleh Riveros di kiri dan Vera di kanan. Skema penyerangan akan diemban oleh trio Santa Cruz-Valdez-Lucas Barrios di depan. Sedangkan Takeshi Okada akan menurunkan formasi 4-5-1 andalannya dengan Kawashima berdiri dibawah mistar, ditemani kuartet Tulio-Nakazawa-Komano-Nagatomo di belakang. Lini tengah menjadi milik Matsui, Endo dan Abe, sementara kapten Hasebe dan Okubo akan mengawal kedua sayap Jepang. Lini depan sudah pasti akan diberikan kepada salah satu pemain paling fenomenal Jepang, Keisuke Honda yang sudah dua kali terpilih sebagai Man of the Match. Seperti halnya pertarungan antara Uruguay dan Korsel, maka pertarungan ini akan berimbang dimana kecepatan akan menjadi milik Jepang sementara kematangan dan fisik akan menjadi milik Paraguay. Bola-bola pendek nan cepat akan dimainkan oleh Jepang dengan kemungkinan Paraguay akan mengintimidasi lawan melalui kontak fisik.
Head to head
Bek Paraguay Alcaraz sudah membuktikan kapasitasnya saat terpilih sebagai MoM saat melawan Italia di grup F, namun kali ini ia harus mengeluarkan tenaga ekstra karena Honda, Hasebe dan Okubo adalah tipe pelari cepat yang lincah dan sulit ditebak pergerakannya. Sedangkan duet bek Jepang Tulio-Nakazawa harus memperhatikan pergerakan apik Lucas Barrios-Valdez yang bermain bersama di klub Borussia Dortmund, serta sodokan dari Santa Cruz yang akan lebih bermain ke tengah dan menciptakan peluang melalui pergerakan dengan bola. Di tengah, Yuki Abe harus diinstruksikan untuk mematikan pergerakan Vera yang terbukti sangat berbahaya, sementara duel Riveros dengan Endo menarik untuk dinantikan. Sebaliknya, Caceres di lini tengah Paraguay harus memberikan tekanan pada Matsui agar tidak memberikan umpan-umpan panjang yang seringkali membahayakan gawang lawan. Melihat karakter permainan kedua tim yang doyan melakukan umpan-umpan terobosan, maka sudah bisa dipastikan yang sanggup memiliki lini tengahlah yang akan menguasai jalannya pertandingan.
Namun Gerardo Martino harus mewanti-wanti lini pertahanan Paraguay dalam merebut bola atau melakukan pressing, karena kiper Justo Villar tentu tidak ingin gawangnya kebobolan oleh tendangan bebas yang fasih sekali dilakukan oleh skuad Jepang. Keisuke Honda, yang merupakan pemain yang paling sering dilanggar sepanjang babak penyisihan grup PD 2010 ini (17 kali dilanggar), akan menjadi pemain vital bagi Jepang karena pergerakannya yang cepat dan tak terduga, selain itu Ia pun bukan tipe pemain yang egois, Honda rajin membuka ruang bagi rekan-rekannya yang lain. Di kubu Albiroja, Vera tentu akan menjadi perhatian dengan gebrakannya yang mengagetkan pertahanan lawan dari sayap kanan, sementara Lucas Barrios dan Roque Santa Cruz akan sering sekali melakukan penetrasi dengan bola ke daerah pertahanan Jepang. Paraguay unggul dari segi pengalaman, ketenangan dan fisik, sementara Jepang memiliki kecepatan yang sangat baik. Lalu akankah Jepang menyelamatkan Asia ataukah Paraguay yang semakin menancapkan hegemoni Amerika Latin di Afrika Selatan? Menarik untuk dinantikan.
Getty Images
Preview Matchday 8 Babak 16 besar, Spanyol vs Portugal
oleh Irvan Ridwansyah
Babak 16 besar kemudian akan dimainkan oleh tim Spanyol yang akan berhadapan dengan Portugal. Bermain di Moses Mabhida Stadium, Durban, Portugal nampaknya sudah siap untuk berduel dengan tim Matador. Duel antara Portugal dan Spanyol ternyata punya jejak rekam yang cukup panjang. Dari total Sembilan pertemuan baik itu pada laga persahabatan maupun resmi semisal Piala Euro dan Piala Dunia, Spanyol lebih unggul dibandingkan CR7 dkk. Spanyol menggengam tiga kemenangan dan hanya satu kekalahan. Sedangkan Portugal hanya menang satu kali dan tiga kali kalah. Sisanya adalah lima pertandingan dengan hasil seri. Menariknya, bawa dari total tiga kemenangan Spanyol, hanya satu yang diraih dari pertandingan resmi, dua lainnya dari partai persahabatan. Kedua tim terakhir bertemu pada Piala Euro 2006 di penyisihan grup dengan skor 1-0 untuk kemenangan Portugal. Laga nanti pun diprediksikan sama imbang, 50-50, mengingat komposisi kedua tim sedang dalam keadaan siap tempur dan dalam performa terbaiknya. Kedua tim juga tidak akan tampil bertahan, artinya perang strategi dan adu cantik dalam pola serangan akan kita saksikan pada laga ini.
Carlos Queiroz kemungkinan akan memainkan permainan yang menyerang dan habis-habisan, dan tentu saja, Portugal harus pandai-pandai memutus bola dari kaki ke kaki yang menjadi ciri khas Spanyol. Permainan dengan crossing panjang dan terobosan ke jantung pertahanan Spanyol, akan menjadi alternative serangan Portugal. Fabio Coentrao dan Danny akan membantu Cristiano Ronaldo di lini depan. Sedangkan R.Mereiles, Tiago, Pepe berada di sektor tengah. Di lini belakang diisi oleh Carvalho, R.Costa, B.Alves dan Duda. Di seberangnya, ada tim Spanyol yang kemungkinan akan juga bermain dengan pola menyerang dengan bola-bola pendek nan atraktifnya. Xavi akan memimpin dari lini tengah, dibantu oleh Alonso dan Iniesta. Sedangkan Villa dan Silva akan bermain sedikit melebar dengan Torres sebagi target man. Pola 4-3-3 yang diterapkan oleh Vincente Del Bosque ini menempatkan duet Barca, Puyol dan Pique di jantung pertahanan, serta Busquets beeperan sebagai gelandang bertahan. Sementara itu, Capdevilla dan Sergio Ramos akan rajin membantu serangan lewat sisi lapangan.
Head to head
Pergerakan Fernando Torres, pada laga ini akan coba dihadang oleh Ricardo Carvalho. Torres memiliki pergerakan yang sulit di baca lawan, kehandalannya pun dalam duel udara juga diharapkan dapat berbuah gol pada laga kontra Portugal. Sedangkan Carvalho, dengan umurnya yang tidak lagi muda, nampaknya harus waspada dengan stamina dan kecepatan the young matador. Oleh karena itu, Carvalho harus melakukan kerjasama yang baik dengan rekannya, Bruno Alves.
Di lini tengah, Xavi akan berhadapan dengan R. Mereiles yang bermain sebagi pemain kunci Portugal. Deco kemungkinan tidak akan dipakai mengingat kekompakan tim Portugal di lini tengah ini sudah terbangun dengan baik. Sedangkan, Xavi akan mengomandoi teman-temannya untuk membangun serangan lewat simple-death pass. Xavi juga berperan dalam menjaga teamwork di lini tengah agar tetap dalam keadaan stabil. Cristiano Ronaldo nampaknya tahu betul dengan model pertahan Spanyol. Tidak heran, karena CR7 sering berduel dengan Pique-Puyol dalam pertandingan Liga Spanyol. CR7 pastinya akan kesulitan menghadapi lini pertahanan Spanyol yang ketat. Alhasil, pergerakan Danny dan Mereiles dari tengah akan mungkin membawa petaka bagi Spanyol. Sudah kita ulas kedua tim dari lini per lini, dan akankah Spanyol memperpanjang rekor kemengannya atas Portugal malam nanti? Redaksi Kasela dengan senang hati menunggu jawaban dari Kaselian. (Irv)
Getty Images
Tidak ada komentar:
Posting Komentar